Di sebuah padang rumput hijau yang luas, hiduplah seekor kelinci bernama Pipi. Pipi berbeda dari kelinci lainnya. Ia sangat ingin bisa terbang setinggi burung elang. Setiap hari, Pipi melompat-lompat setinggi mungkin, berharap suatu saat ia bisa merasakan sensasi terbang.
"Mengapa aku tidak bisa terbang seperti burung?" gumam Pipi sedih.
Suatu hari, Pipi bertemu dengan seekor burung hantu tua. Pipi menceritakan keinginannya. Burung hantu itu tersenyum bijak. "Pipi, setiap makhluk memiliki kelebihan masing-masing. Kamu memang tidak bisa terbang setinggi burung, tetapi kamu memiliki kaki yang kuat untuk berlari cepat."
Pipi berpikir sejenak. Burung hantu benar. Ia memang tidak bisa terbang, tapi ia bisa berlari sangat cepat. Daripada terus bersedih, Pipi memutuskan untuk memanfaatkan kelebihannya. Ia berlatih berlari setiap hari, semakin lama semakin cepat.
Suatu hari, hutan tempat Pipi tinggal terbakar. Semua hewan berlarian menyelamatkan diri. Pipi yang memiliki kaki yang kuat, berhasil membawa banyak hewan kecil ke tempat yang aman. Semua hewan sangat berterima kasih pada Pipi.
Dari kejadian itu, Pipi sadar bahwa ia tidak perlu bisa terbang untuk menjadi istimewa. Kelebihan yang ia miliki sudah cukup membuatnya berguna bagi teman-temannya.